Sabtu, 29 Maret 2014

Don't Call Me Juliet (part 1)

Title:               DON’T CALL ME JULIET (PART 1)
Author:          Dean_Pure
Rating:          PG-15
Genre:           Romance, AU
Length:         Chaptered
Main Cast:
- Krystal  f(x)
- Kang Minhyuk CNBLUE

Other Cast:
- Lee Jungshin CNBLUE
- Jung Ji Hoon (Rain)
- Sehun EXO


Disclaimer:  Real Mine!
Note:             Hai… I’m came back with another story. Mungkin cerita ini udah banyak dan umum tapi saya mencoba membuat versi saya sendiri. So, give me support and I’ll do the best. Jangan lupa komentarnya, untuk perbaikan di chapter berikutnya. Maaf kalau masih ditemui banyak typo. Happy reading ^^



            Suara nyaring yang memekakkan telinga membuatnya terbangun dari tidurnya yang baru dimulai pukul empat pagi. Suara itu sangat menganggunya, dengan marah ia membanting benda yang menghasilkan suara itu dan mendaratlah benda itu ke lantai dekat pintu kamarnya. Tapi sayang, suara itu masih tetap nyaring terdengar. Dengan enggan ia bangkit dan berjalan memungut jam beker yang tergeletak tak berdaya. Tiba-tiba ia merasa ruangannya seperti berputar hebat, rasa pusing yang ia rasakan semakin parah saat ia memungut benda menyebalkan itu. Ia menggelengkan kepala mencoba mengusir rasa sakit di kepalanya.


            Ia melihat jam yang menunjukkan pukul 10 pagi. Mata sipitnya membesar mengingat hari ini ada ujian di mata kuliah manajemen keuangan. Tanpa sempat mematikan alarm, ia berlari menuju kamar mandi. Seandainya ia tidak minum terlalu banyak semalam, ia tidak akan mengalami hangover di saat ujian. Tapi godaan ingin berpesta sampai pagi tidak bisa ia tahan, ya, ini sudah menjadi kebiasaan baginya.

            Selalu saja terlambat. Hal ini yang selalu di antisipasi oleh sang ayah. Seorang pebisnis tidak boleh membuang-buang waktu. Disiplin itu penting. Ceramah inilah yang selalu ia dapat ketika makan malam bersama keluarganya. Sang ayah adalah seorang pemilik perusahaan entertainment terbesar di Korea Selatan. Perusahaan yang mencetak artis dan idol ini membuat keluarga mereka termasuk dalam orang-orang yang berada di kalangan terhormat selain terkaya tentunya. Tak heran, idol yang mereka cetak sudah mampu menembus pasar internasional dan sering mengadakan tour dunia.

            Kang Minhyuk, sebagai pewaris tunggal perusahaan, saat ini menempuh semester akhir di jurusan administrasi bisnis. Sebenarnya ia sama sekali tidak tertarik dengan apa yang ayahnya tekuni. Tapi sebagai anak tunggal, ia harus menuruti keinginan sang ayah yang selalu mendidiknya dengan keras. Inilah hidupnya, selalu berada di bawah kendali orang tua yang otoriter. Semua demi kebaikannya, selalu kalimat itu yang terucap di mulut sang ayah. Kebutuhannya selalu terpenuhi asal ia bisa memenuhi permintaan ayahnya. Alhasil, ia selalu menikmati dunianya layaknya anak muda kaya yang hobby menghambur-hamburkan uang.

            “Yah…!! Kang Minhyuk..” Seseorang menyapanya saat berlari di lorong kampus. Ia menoleh dan mendapati Jungshin berlari mengejarnya.

            “Semalam kau yang membawaku pulang?” Minhyuk melanjutkan langkah cepatnya menuju kelas.

            “Oh, TADI PAGI! Kalau sampai kau merepotkanku sekali lagi…” Sindir Jungshin yang menyamai langkah Minhyuk.

            “Gomawo, chingu-ya.” Minhyuk menepuk punggung Jungshin untuk menghentikan omelan sahabatnya di pagi hari.

            “Jangan pergi ke tempat seperti itu lagi Hyuk-ah, kau tahu, kalau sampai presiden mengetahuinya, bukan hanya kau yang dicincang!! Tapi pekerjaan uri appa menjadi taruhannya!” Minhyuk mengikuti perkataan Jungshin tanpa suara karena ia sudah hafal perkataan Jungshin setiap kali ia mabuk di club malam.

            “Arraseo… Ayahmu akan baik-baik saja. Ia akan tetap menjadi bodyguard ayahku yang setia. Sekarang aku ada ujian, jadi sampai ketemu usai kelas bubar. Oh?” Minhyuk berlari meninggalkan Jungshin yang berkacak pinggang melihat sahabatnya tidak pernah berubah. Dari mereka kecil, Minhyuk selalu egois dan semaunya sendiri. Meskipun begitu, Minhyuk adalah teman yang setia dan suka membantu.


----- 0 -----


            Soojung mengecek list yang ia bawa. Melihat semua masih belum berjalan sesuai briefing, dengan sabar ia kembali mengatur beberapa staff yang merekam debut idol grup dari perusahaan entertainment milik keluarganya. Selama ini ia bekerja paruh waktu selain kuliah, ia membantu sang paman untuk mengelola perusahaan keluarga Jung.

            Melihat keponakannya bekerja keras, Jung Jihoon tersenyum. Ia teringat kakaknya yang tak lain adalah ayah Soojung juga selalu bekerja keras persis seperti apa yang dilakukan putrinya saat ini. Hingga perusahaan ini menjadi perusahaan pencetak artis dan idol terbesar di Korea, bersaing dengan FNC Entertainment milik Kang group, YG Entertainment dan JYP Entertainment.

            “Presiden Jung..” Seorang pria paruh baya memberikan beberapa berkas yang harus di tanda tangani. “Ini dokumen perpanjangan kontrak kerja sama SM entertainment dengan SBS tv.”

            “Oh, baiklah, letakkan di meja kerjaku. Saya harus memeriksa isi perjanjiannya dulu.” Jihoon mengembalikan dokumen yang ia pegang pada sekertarisnya.

            “Ne, Jung sassangnim.” Sang sekertaris pergi meninggalkannya yang masih berdiri di bangku penonton yang hampir dipenuhi oleh para fans.

            “Samchon!!” Ia melihat keponaannya berlari mendekat. “Semua sudah siap.” Soojung memberikan senyum cerianya dan acungan jempol kepada pamannya.

            “Oh, benarkah? Charesso!!” Jihoon mengacak rambut Soojung gemas. Keponakannya selalu bisa membuatnya tertawa dengan keceriaan yang di bawa gadis kecil itu.

            “Tapi aku lapar samchon, setelah ini kita ke restoran sushi, ne?” Soojung merajuk.

            “Tidak bisa Soojung-ah, samchon masih punya banyak pekerjaan. Mianhe… Lain kali kita akan pergi bersama, oh?” Jihoon memasang wajah menyesal.

            “Ahh.. samchun! Kau selalu sibuk dan aku selalu kesepian!” Soojung melipat tangannya di dada dan cemberut.

            “Mian Soojung-ah.. Oh, kenapa kau tidak pergi bersama sahabatmu itu. Si Seyoon.”

            “Sehun!! Hah, kau suka sekali mengganti nama orang. Dia sedang kuliah sekarang.” Soojung masih cemberut.

            “Lantas kenapa kau tidak pergi kuliah?” Jihoon memperhatikan jam tangannya, memastikan keponakannya belum terlambat untuk berangkat ke kampus.

            “Kelasku akan dimulai 2 jam lagi.” Jawabnya Singkat.

         “Begitukah? Ya sudah, jangan cemberut seperti itu. Samchon akan memesankan makanan untukmu. Kau mau apa? Sushi?” Jihoon menghubungi restoran untuk mengantarkan beberapa pesanan ke lokasi.

            Seorang staff berlari ke arahnya dan mengatakan bahwa acara sudah siap dimulai. Para idol baru bersiap dan beberapa kamera sudah standby. Terdengar seseorang menghitung mundur.

3
2
1

Hentakan musik dimulai dan para fans berteriak sambil membawa spanduk.


---- 0 ----

           
            Minhyuk keluar dari kelas masih dengan wajah yang kusut. Ia berjalan menuju kafetaria menunggu Jungshin yang masih ada kelas. Ujian hari ini berjalan kurang baik dan itu sudah tidak diragukan lagi. Selama dua jam, pusing dikepalanya membuatnya sulit berpikir dengan benar. Baru sekali ini ia menyesal pergi ke club malam yang biasanya mampu menghilangkan penat di kepalanya. Tapi kali ini ia sedikit mengkhawatirkan hasil ujiannya.

            Saat hendak mencari tempat duduk kosong di kantin, ia tersandung kaki seseorang hingga hampir terjatuh. Kalau saja ia tidak berpegangan pada meja yang ada disana, ia pasti sudah tersungkur. Dengan kesal ia melihat seseorang yang berdiri disana menatapnya takut.

            “Ak, maaf sunbaenim, aku tidak melihatmu. Aku tidak sengaja. Maafkan aku. Kau baik-baik saja? Maafkan aku..” Ia membungkuk dan membantu Minhyuk berdiri tegak.

            Semua mata yang ada di kafetaria memandang mereka dengan tatapan tak percaya. Adalah kesalahan besar bagi seseorang yang berani berurusan dengan anak sombong dan kaya seperti Kang Minhyuk.

            “Ndo! Apa yang baru saja kau lakukan? Kau, mahasiswa baru sepertimu berani berurusan denganku? Aaah… kau pasti belum mengenal siapa aku, benarkan? Sepertinya aku harus menunjukkan kepadamu siapa aku, agar semua orang disini juga tahu.” Minhyuk menatapnya tajam.

            “Aniya, aku tidak sengaja sunbaenim. Maafkan aku.. Maafkan aku..” Ia membungkukkan badannya berkali-kali.

            “Kau masih junior disini, jangan berani untuk membuat masalah.” Minhyuk mencengkeram kerah baju laki-laki ini, memukul-mukul pelan lehernya. Sepertinya sakit dikepala Minhyuk mempengaruhi situasi semakin panas.

            “Yaah!!” Minhyuk mendengar suara gadis yang tak jauh darinya berdiri. “Lepaskan dia.” Tatapannya jatuh pada seorang gadis yang… ehmmm.. ya, lumayan cantik. Tapi ia tidak pernah sekalipun melihat wajahnya selama ini, apakah ia mahasiswi baru? Minhyuk melepas cengkeramannya dan menghadap pada gadis itu. Heol, beraninya gadis kecil ini berteriak seperti itu padanya?

            “Kau siapa?” Tanya Minhyuk tersenyum miring.

            “Dan kau siapa?” Gadis itu menantang. Wajahnya benar-benar dingin. Ia menilai gadis ini sangat cocok mendapatkan peran antagonis.

            “Hah, kau tidak tahu siapa aku? Gadis malang.” Minhyuk memberikan senyum sinisnya.

            “Mwo? Apakah itu penting bagiku?” Gadis itu tak kalah memberikan senyum sinisnya pada Minhyuk.

            “Penting, karena kuperingatkan padamu, mencari gara-gara dengan keluarga Kang, sama saja dengan cari mati.” Minhyuk menatapnya tajam.

            “Yah, aku tidak percaya Sehun-ah, di sini masih ada manusia seperti ini?” Gadis ini berbicara pada junior yang baru saja menjegalnya.

            “Sudahlah Soojung-ah, ayo kita pergi.” Juniornya ini memaksa gadis sok berani ini untuk pergi darinya.

            “Tapi Sehun, kau sudah minta maaf dan dia berlagak seolah ia adalah penguasa kampus ini! Dan orang seperti ini harus diberi pelajaran!” Soojung memandang Minhyuk dengan amarah yang memuncak. “Yah, kau tidak melihat dia sudah meminta maaf padamu? Apakah terlalu sulit bagimu memafkan seseorang? Semua orang disini tahu bahwa dia memang tidak sengaja. Apa kau pernah di ajarkan tata karma?”

            Semua orang dikantin menghentikan aktifitas mereka dan menatap gadis itu tak percaya. Ekspresi mereka ada yang takut, ada yang bersimpati dan ada pula yang tersenyum mengejek. Ini adalah kesalahan besar!!

            Tapi Sehun tetap memaksa Soojung pergi dari situ dan membungkukkan badan lagi kepada Minhyuk. Gadis itu menatap Minhyuk dengan remeh yang membuatnya semakin geram. Ia tidak bisa mengakhiri perdebatan seperti ini. Semuanya harus tuntas.

            Belum jauh mereka meninggalkannya, Minhyuk menarik tangan Soojung, mendekatkan diri padanya, dan mendekapnya erat. Wajah mereka hanya berjarak 10 cm sekarang.

            “Ndo? Kau pikir kau siapa berani membentakku seperti itu, huh?”

Soojung tercengang karena perlakuan Minhyuk. Berani sekali ia memeluknya seperti ini. Seketika ia meronta, tapi dekapan pria ini terlalu erat dan kuat. Amarahnya memuncak, ia yakin wajahnya memerah. Matanya seperti di tusuk ribuan jarum karena menahan rasa marah. Air matanya mulai merebak. Seperti inilah ia jika menahan amarah, selalu membuat air matanya keluar.

            Tiba-tiba terdengar suara berteriak memanggil nama seseorang dan mendekati mereka. Semua mata masih memandangnya seolah ini adalah tontonan yang menarik bagi mereka.

            “Yah, Kang Minhyuk! Apa yang kau lakukan! Lepaskan dia.” Jungshin menarik Minhyuk hingga melepaskan Soojung.

Soojung tidak bisa membiarkan pria ini, dengan keras ia menampar pipi Kang Minhyuk dan segera beranjak dari situ. Ia tidak bisa menahan air matanya sekarang. Ia malu dan marah, sangat marah hingga wajahnya terlihat gelap. Bagaimana bisa pria itu melakukannya! Akhirnya, air mata itu berjatuhan.

Minhyuk memegang pipinya dan melihat gadis itu berlari menjauhinya. Ia tidak percaya pada apa yang baru saja diperolehnya. Amarahnya semakin memuncak. Sehun melihat Minhyuk dan berlari menyusul sahabatnya.

“Yaaah!!!” Minhyuk hendak menyusul gadis itu tapi Jungshin menghalanginya dan membawanya duduk.

“Duduklah dan berhentilah bersikap seperti anak kecil! Aku tidak menyalahkan gadis itu karena telah menamparmu. Apa yang kau lakukan memang keterlaluan Hyuk-ah!” Jungshin menatapnya tajam.

“Anak kecil? Kau tidak tau, dia berani…”

“Yaah!! Tetap kau yang salah disini. Bagaimana bisa kau memeluknya seperti itu, itu namanya melecehkan, kau tahu? Dan semua orang yang ada disini melihatnya. Bagaimana bisa kau mempermalukan gadis itu seperti tadi?” Kata-kata Jungshin membuatnya berpikir. “Berhati-hatilah, kau pikir di dunia ini hanya kau yang memiliki kekuasaan?”

“Maksudmu?” Minhyuk tidak mengerti apa yang dimaksud Jungshin dengan ‘hati-hati’. Jungshin membawanya duduk sebelum menjawabnya, ia memandang Minhyuk dengan tatapan serius.

“Dia… Jung Soojung, putri pemilik SM Entertainment.” Jawab Jungshin datar.
Minhyuk terdiam, ekspresinya tidak bisa di tebak. Dan seketika ia tersenyum lebar.

“Benarkah?” Senyum itu, senyum sarkastis.


tbc

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar